Ngerasa susah ngajakin anak buat nulis review buku? Kamu gak sendiri. Banyak banget orang tua atau guru yang bingung gimana cara bikin anak bisa — dan mau — ngulas buku yang udah mereka baca. Padahal, kebiasaan ini penting banget buat tumbuhin kemampuan berpikir kritis, melatih kemampuan menulis, dan tentunya menumbuhkan kecintaan mereka terhadap dunia literasi. Nah, lewat artikel ini kita bakal bahas bareng strategi membiasakan anak membuat review buku yang gak kaku, gak ngebosenin, dan tetap mendidik.
Membuat review buku gak harus selalu serius atau terlalu formal. Anak bisa diajak cerita, diskusi, atau bahkan bikin ulasan dalam bentuk gambar. Yang penting, mereka paham apa isi bukunya dan bisa menyampaikan pendapat mereka dengan cara yang menyenangkan. Yuk, kita mulai dari yang paling dasar.
Kenapa Anak Perlu Belajar Membuat Review Buku?
Sebelum ngomongin strategi, penting buat tahu kenapa sih anak-anak perlu dibiasakan bikin review buku sejak dini. Bukan cuma buat nilai pelajaran Bahasa Indonesia, tapi juga buat melatih banyak aspek penting dalam tumbuh kembang mereka.
Manfaat Review Buku Buat Anak:
- Mengasah kemampuan berpikir kritis
- Meningkatkan keterampilan menulis dan berbahasa
- Melatih daya ingat dan pemahaman isi cerita
- Mendorong anak untuk lebih fokus saat membaca
- Membangun rasa percaya diri dalam menyampaikan opini
Lewat strategi membiasakan anak membuat review buku, kamu bisa bantu mereka melihat buku bukan cuma sebagai “tugas”, tapi sebagai pengalaman yang layak diceritakan. Itu adalah awal dari literasi yang sehat.
Pilih Buku yang Sesuai Minat dan Usia Anak
Langkah pertama sebelum anak bisa nulis review? Tentu aja, mereka harus suka sama bukunya dulu. Jangan paksa anak baca buku berat kalau mereka baru mulai. Kuncinya ada di pemilihan buku yang sesuai minat, usia, dan kemampuan membaca mereka.
Tips Memilih Buku yang Tepat:
- Lihat topik favorit anak: hewan, petualangan, fantasi, sains, dll
- Perhatikan jumlah halaman dan ilustrasi
- Pilih buku dengan bahasa yang mudah dipahami
- Ajak anak ikut milih bukunya sendiri
Kalau anak senang sama bukunya, mereka bakal lebih gampang nyerap isi cerita dan termotivasi buat cerita ulang. Ini langkah awal yang krusial dalam strategi membiasakan anak membuat review buku.
Mulai dari Cerita Lisan Sebelum Nulis
Langsung disuruh nulis review bisa bikin anak stres. Mending ajak mereka cerita dulu secara lisan. Ngobrol santai soal isi buku bisa bantu anak merangkai ide sebelum dituangkan ke tulisan.
Cara Ngobrol Santai Seputar Buku:
- “Bagian mana yang paling kamu suka dari buku ini?”
- “Siapa tokoh favoritmu? Kenapa?”
- “Kalau kamu ada di cerita itu, kamu bakal ngapain?”
- “Menurut kamu, ending-nya gimana? Mau diubah gak?”
Obrolan kayak gini bikin anak mikir lebih dalam tentang isi buku tanpa tekanan. Nantinya, ide-ide ini bisa jadi bahan tulisan. Ini cara paling soft buat mulai membiasakan anak membuat review buku tanpa bikin mereka terbebani.
Gunakan Template atau Panduan Sederhana
Banyak anak bingung harus mulai dari mana waktu nulis review. Nah, bantu mereka dengan kasih template sederhana sebagai panduan menulis. Bukan buat membatasi, tapi buat bantu mereka menyusun pikiran.
Contoh Template Review Buku Anak:
- Judul Buku:
- Penulis:
- Tokoh Favorit:
- Cerita Singkat (1–2 kalimat):
- Bagian yang Paling Menarik:
- Pelajaran yang Didapat:
- Nilai Buku dari 1–10:
Dengan format ini, anak-anak punya kerangka kerja yang mempermudah mereka dalam menyampaikan ide. Template ini bisa diprint dan ditempel di dinding belajar mereka sebagai bagian dari strategi membiasakan anak membuat review buku.
Biarkan Gaya Ekspresi Anak Bebas
Review buku gak harus selalu ditulis panjang dan formal. Ajak anak mengekspresikan ulasan mereka sesuai gaya masing-masing. Bisa lewat gambar, audio, video, atau bahkan puisi. Intinya, mereka bisa menyampaikan isi dan pendapat tentang buku itu dengan cara yang mereka nyamanin.
Gaya Review Alternatif:
- Review berbentuk komik pendek
- Cerita ulang pakai gambar
- Rekam review audio/video sederhana
- Bikin slideshow pakai presentasi
- Tulis ulasan sebagai “surat” ke tokoh utama
Dengan membiarkan mereka bebas berekspresi, kamu sedang menumbuhkan cinta terhadap proses, bukan hanya hasil. Dan ini adalah pondasi penting dalam membiasakan anak membuat review buku secara konsisten.
Review Bareng Jadi Kegiatan Rutin
Satu review gak cukup. Yang kamu butuh adalah rutinitas. Jadikan kegiatan review buku sebagai hal yang dinantikan, bukan tugas yang menakutkan. Ciptakan kebiasaan yang menyenangkan dari waktu ke waktu.
Contoh Rutin Review Buku:
- Setiap weekend: satu buku = satu review
- Review setelah sesi baca bersama
- Hari literasi keluarga di rumah
- Review bareng teman atau saudara
Kamu juga bisa buat “review wall” atau “papan bintang” untuk menampilkan semua review anak. Visualisasi hasil kerja mereka akan membangun rasa bangga dan bikin mereka makin semangat.
Diskusikan Review Anak dengan Pertanyaan Kritis
Setelah review selesai ditulis, jangan langsung kasih nilai atau komentar. Ajak anak ngobrol soal isi review mereka. Ini penting biar mereka merasa dihargai dan dilibatkan dalam proses berpikir kritis.
Pertanyaan yang Bisa Kamu Tanyakan:
- “Kenapa kamu kasih nilai 8 untuk buku ini?”
- “Kalau kamu ketemu penulisnya, kamu mau tanya apa?”
- “Kalau kamu disuruh nulis ulang akhir ceritanya, kamu bakal ubah jadi kayak gimana?”
- “Menurutmu, tokoh utama itu baik atau jahat? Kenapa?”
Pertanyaan ini bukan buat nge-judge, tapi buat bantu mereka menyelami lebih dalam isi bukunya. Ini bagian penting dari strategi membiasakan anak membuat review buku yang gak cuma nulis, tapi juga reflektif.
Tunjukkan Contoh Review Buku yang Inspiratif
Anak belajar dari contoh. Tunjukkan beberapa review buku dari anak-anak lain, atau contoh review ringan dari orang dewasa. Tapi pastikan contoh ini relate dan bisa mereka pahami. Jangan malah kasih contoh akademis berat yang bikin mereka minder.
Sumber Contoh Review:
- Ulasan buku dari anak-anak di majalah anak
- Review singkat dari kakak atau orang tua
- Cerita lisan dari guru tentang buku favorit
- Review berbasis gambar dan stiker
Kamu bisa juga bikin review kamu sendiri tentang buku yang sama, lalu bandingkan dengan versi anak. Tapi jangan bilang mana yang lebih bagus. Tujuannya buat nunjukkin bahwa setiap orang bisa punya perspektif yang berbeda.
Gunakan Review Buku Sebagai Alat Cerita Kembali
Ajak anak menyampaikan review mereka bukan cuma lewat tulisan, tapi juga dengan bercerita ulang. Ini bisa dilakukan saat makan malam, saat main bareng, atau di depan kelas (kalau konteksnya di sekolah).
Bentuk Storytelling Review:
- Ceritain isi buku pakai boneka atau wayang kecil
- Simulasi jadi presenter berita yang ngeliput isi buku
- Main peran jadi tokoh utama dan ceritain pengalamannya
- Pakai board game buatan sendiri untuk cerita ulang
Dengan cara ini, anak gak cuma bisa review, tapi juga semakin menghidupkan cerita dalam imajinasi mereka. Ini memperkuat daya ingat, kreativitas, dan rasa percaya diri. Bagian dari strategi membiasakan anak membuat review buku yang fun tapi deep.
Hargai Prosesnya, Bukan Cuma Hasilnya
Kalau reviewnya belum sempurna, jangan buru-buru dikritik. Justru puji niat dan usaha mereka. Hargai keberanian anak dalam mengungkapkan isi pikirannya. Dengan begitu, mereka gak takut buat terus mencoba dan belajar dari pengalaman.
Cara Memberikan Apresiasi:
- Beri pujian spesifik: “Aku suka kamu jujur soal bagian yang kamu gak suka”
- Tempel review di kulkas atau dinding belajar
- Jadikan review mereka sebagai bagian dari portofolio belajar
- Beri hadiah kecil setelah review ke-5, 10, dst
Apresiasi ini akan memperkuat habit. Dan habit yang konsisten adalah inti dari strategi membiasakan anak membuat review buku yang efektif jangka panjang.
Penutup: Review Buku, Jalan Seru Menuju Literasi yang Kuat
Membiasakan anak menulis review buku bukan tentang bikin mereka jadi kritikus sastra. Tapi tentang bikin mereka berani mikir, nulis, dan ngomongin apa yang mereka baca. Ini bukan cuma latihan menulis, tapi latihan hidup. Mereka belajar menyampaikan pendapat, mendengarkan sudut pandang lain, dan jadi pembaca yang aktif, bukan pasif.
Lewat strategi membiasakan anak membuat review buku yang kreatif, asik, dan menyenangkan, kamu sedang membangun fondasi literasi kuat yang akan mereka bawa sepanjang hidup. Dan siapa tahu, dari review kecil hari ini, lahir penulis besar di masa depan.